festival layang-layang |
Tahun ini adalah lomba layang-layang ke-34 yang digelar di Bali. Walau sudah lama, gairah warga mengikuti acara ini tak pernah surut.
Mereka datang dari berbagai pelosok Bali dengan membawa layang-layang buatannya. Ada tiga jenis layang-layang tradisional khas Bali. Layang bebean yang berbentuk seperti ikan. Pecukan yang berbentuk lonjong atau janggan yang memiliki ekor sepanjang 100 meter.
Untuk tahun ini, acara diikuti lebih dari 1.100 layang-layang yang berasal dari lima kabupaten dan kota di Bali. Tidak mudah bagi mereka menerbangkan layang-layang. Selain besar, faktor angin juga harus menjadi perhatian.
Selain itu kekompakan dalam satu tim amat diperlukan. Lebih dari 30 orang dibutuhkan untuk menerbangkan layang-layang berukuran besar. Untuk membuat sebuah layang-layang raksasa, dibutuhkan dana sekitar Rp 10 juta.
Layang-layang memainkan peran penting dalam pertanian Bali. Dewa Rare Angon yang gemar bermain layang-layang dipercaya diturunkan untuk menghibur petani saat paceklik.
Festival ini menarik perhatian wisatawan yang ingin mengetahui keindahan layang layang khas Bali. "Saya belum pernah lihat yang seperti ini. Layang-layang itu menari di langit. Menakjubkan," ujar Henry, wisatawan asal Prancis.
Festival lomba layangan ini digelar sejak Jumat kemarin dan akan berakhir Hari minggu ini. Lomba layang-layang kreasi baru ini bisa diikuti siapa pun, tak hanya warga setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar